Terkadang kita sering lupa tentang hakikat buah pada suatu tanaman. Secara lahiriah kita sadar bahwa buah yang matang akan berasa lebih enak dibandingkan buah yang kurang matang, apalagi buah muda. Durian yang matang tentu sangat menggoda, aroma tajamnya mampu memandu hidung kita menggantikan tugas mata untuk memastikan dari sudut mana asalnya. Lalu sadarkah kita bahwa kopi pun sama dengan buah durian dan buah-buah lainnya dalam hakikat rasa yang dihasilkan bila panen dilakukan ketika buah telah matang? Bila diikuti perkembangan kopi Nasional, bisa dikatakan kesadaran akan panen buah matang pada kopi telah hampir menyentuh seluruh pelosok Indonesia. Malah saat ini di negara kita Indonesia tercinta sedang terjadi trend kopi spesial (Specialty coffee) yang didasarkan pada standar panen yang sangat baik.
Didaerah sentra kopi Gunung talang upaya pelaksanaan panen yang baik telah diterapkan dan dianjurkan kepada seluruh anggota Himpunan Petani Kopi, namun mungkin masih jauh dari standar kopi spesial.....yang penting kami berusaha memproduksi kopi terbaik dengan semua sumber daya kami. Apakah kopi kami baik? biarlah para Cuping yang menjawabnya melalui hasil tes Cuping terhadap kopi gunuang talang. Postingan ini sengaja diterbitkan untuk berbagi dan sharing pengetahuan dengan seluruh pakar kopi Nasional, mungkin prosedur panen kami masih banyak kekurangan, jadi mohon saran dan masukannya.
Panen bagi kami petani kopi di gunuang talang merupakan prasasti yang menandai babak baru perkembangan kopi didaerah kami. Pada proses panen terkandung nilai saling mempercayai dan menjaga antara kami petani dan antara kami pedagang kopi. Sebagai petani, kami menjaga kepercayaan rekan bisnis kami dengan menerapkan prosedur panen yang telah disepakati tanpa ada toleransi. Sebagai pedagang kopi, kami menjaga kepercayaan rekan bisnis kami para petani kopi lainnya dengan transparansi dan harga yang baik tingkat petani serta bimbingan dan penyuluhan tentang budidaya kopi.
Prosedur panen yang diterapkan pada kopi gunuang talang menekankan :
- Panen dilakukan teratur secara berkala
- Disiplin dalam pelaksanaan panen, yaitu tidak memanen buah muda, kuning dan kurang matang
- Umur buah setelah sesi panen selesai maksimal 7 jam, setelah tujuh jam buah kopi wajib diolah (kopi segar). Ini menyebabkan kopi tidak bermalam dirumah petani, dippanen siang sorenya langsung diolah.
- Panen berkelanjutan, menghindari terbawanya tangkai buah karena bunga akan muncul pada bekas tangkai buah sebelumnya.
Share This Article :
comment 0 komentar
more_vert